Sejarah Monumen Kapal Selam Surabaya dan Harga Tiketnya

Sejarah Monumen Kapal Selam Surabaya dan Harga Tiketnya

Wisata Monumen Kapal Selam Surabaya, atau yang lebih dikenal dengan Monkasel, adalah salah satu destinasi menarik yang patut dikunjungi di kota pahlawan ini. Monumen kapal selam merupakan salah satu destinasi wisata terbaik yang bisa dikunjungi saat liburan. Untuk mengetahui lebih jauh tentang monumen tersebut, simak penjelasan di bawah ini. Kita bahas lebih lanjut mengenai sejarah, harga tiket masuk dan hal-hal lain terkait Monumen Kapal Selam Surabaya.

Sejarah Monumen Kapal Selam Surabaya

Monumen Kapal Selam Surabaya, yang lebih dikenal dengan sebutan Monkasel, merupakan salah satu destinasi wisata bersejarah di Kota Surabaya. Tempat ini didedikasikan untuk mengenang perjuangan TNI Angkatan Laut dan awak kapal selam KRI Pasopati 410 yang berperan penting dalam menjaga kedaulatan laut Indonesia, terutama pada masa-masa genting seperti Operasi Trikora. Monumen ini tidak hanya menjadi pengingat sejarah, tetapi juga objek wisata edukatif yang menarik bagi masyarakat umum.

1. Sejarah Singkat KRI Pasopati 410

Kapal selam KRI Pasopati 410 adalah bagian dari kelas Whiskey, dibuat oleh Uni Soviet pada tahun 1952 dan menjadi bagian dari Armada Timur TNI AL pada 1962. Kapal ini memiliki sejarah panjang dalam operasi-operasi penting TNI AL, termasuk Operasi Trikora, yang bertujuan untuk membebaskan Irian Barat dari pendudukan Belanda. 

KRI Pasopati bertugas untuk menghancurkan garis musuh dan menjalankan operasi rahasia di laut, menjadikan kapal ini salah satu pilar kekuatan maritim Indonesia kala itu. Setelah dinonaktifkan pada tahun 1990, kapal ini diputuskan untuk dijadikan monumen guna mengenang jasa para awak kapal. 

Pada 1 Juli 1995, proses pembangunan Monumen Kapal Selam dimulai, dan kapal selam ini dipindahkan dari laut ke darat melalui proses pemotongan dan penyatuan kembali. Monumen ini akhirnya diresmikan pada 27 Juni 1998 oleh Kepala Staf TNI Angkatan Laut.

2. Proses Transformasi Menjadi Monumen

Pemindahan kapal selam KRI Pasopati 410 dari laut ke darat bukanlah tugas yang mudah. Kapal harus dipotong menjadi beberapa bagian untuk diangkut, lalu disusun kembali menjadi utuh di lokasi yang sekarang di dekat Plaza Surabaya, di tepi Sungai Kalimas. Proses ini dilakukan dengan bantuan PT PAL Indonesia, yang memiliki fasilitas untuk menyusun kembali kapal menjadi monumen

Monumen ini tidak hanya menjadi simbol perjuangan, tetapi juga membuka kesempatan bagi masyarakat umum untuk memahami sejarah kapal selam dalam konteks perjuangan Indonesia. Dengan adanya Monkasel, masyarakat bisa menyaksikan langsung bagaimana kehidupan di dalam kapal selam melalui pameran interaktif yang menggambarkan alat-alat, teknologi, serta kondisi di dalam kapal selama operasi-operasi militer

3. Detail KRI Pasopati 410

Salah satu aspek paling menarik dari Monumen Kapal Selam adalah fakta bahwa tempat ini menampilkan kapal selam yang sebenarnya, bukan sekadar replika atau model. KRI Pasopati 410, kapal yang dijadikan monumen, merupakan salah satu kapal selam pertama yang dimiliki oleh TNI AL dan telah berpartisipasi dalam berbagai misi sebelum dipensiunkan dan dialihfungsikan menjadi monumen.

Kapal ini memiliki panjang 76,6 meter dan lebar 6,30 meter, dilengkapi dengan 12 torpedo gas uap. Selama masa operasionalnya, kapal ini mampu menyelam hingga kedalaman teoritis 300 meter. Kecepatannya mencapai 18,3 knot di permukaan, dan menurun menjadi 13,6 knot saat berada di bawah air. 

Dengan berat total 1.300 ton, kapal ini menggunakan 224 unit baterai dan berbahan bakar diesel. Baling-balingnya yang memiliki enam lubang berfungsi sebagai penggerak utama, dan kapal ini dapat menampung hingga 63 orang.

Harga Tiket Masuk, Fasilitas dan Lokasi Monumen Kapal Selam Surabaya

Jika Anda berencana untuk mengunjungi monumen Kapal Selam Surabaya, maka informasi di bawah ini tentunya akan sangat Anda butuhkan.

1. Harga Tiket Masuk

Harga tiket masuk ke Monumen Kapal Selam terbilang cukup terjangkau. Setiap pengunjung hanya dikenakan biaya sebesar Rp15.000 per orang. Monumen ini dibuka setiap hari kecuali Senin, dengan jam operasional yang cukup panjang. Pada hari Selasa hingga Jumat, monumen buka dari pukul 09.00 hingga 17.00, sedangkan pada hari Sabtu dan Minggu buka dari pukul 09.00 hingga 19.00

2. Fasilitas

Selain itu, Monkasel juga menyediakan fasilitas umum seperti area parkir, toilet, mushola, dan kantin, menjadikannya tempat wisata yang nyaman bagi keluarga. Area luar Monumen juga sering dijadikan lokasi untuk berfoto atau bersantai sembari menikmati suasana di tepi sungai. Pada akhir pekan, wisatawan bisa menyewa perahu motor untuk menikmati keindahan Sungai Kalimas

3. Lokasi dan Rute

Monumen Kapal Selam terletak di Jalan Pemuda No.39, Embong Kaliasin, Kecamatan Genteng, Kota Surabaya, Jawa Timur. Jika Anda berangkat dari Tugu Pahlawan, Anda dapat melewati Jalan Pahlawan, kemudian belok kanan ke Jalan Tunjungan. 

Lanjutkan perjalanan ke Jalan Gubernur Suryo hingga Anda mencapai Jalan Ketabang Kali, lalu belok kanan menuju Jalan Pemuda. Monkasel akan berada di sisi kanan jalan. Sebagai alternatif, bagi pengunjung yang tiba dengan kereta api, Anda dapat memulai perjalanan dari Stasiun Gubeng, yang hanya membutuhkan waktu sekitar 5 menit untuk sampai ke lokasi.

Aktifitas penarik di Monumen Kapal Selam 

Ada banyak aktivitas seru dan menarik yang bisa anda lakukan ketika mengunjungi Monumen Kapal Selam. Di bawah ini akan kami sebutkan beberapa diantara aktivitas menarik tersebut.

1. Menjelajahi Bagian Dalam Kapal

Daya tarik utama dari Monumen Kapal Selam KRI Pasopati 410 adalah kesempatan bagi pengunjung untuk merasakan suasana di dalam kapal. Begitu masuk, pengunjung akan disambut dengan berbagai bagian yang ada di dalamnya. 

Meskipun terlihat rumit, pengunjung tidak perlu khawatir karena akan ada pemandu wisata yang siap menjelaskan setiap detail kapal. Pemandu ini terlatih untuk memberikan pengetahuan mengenai KRI Pasopati 410 kepada para pengunjung.

2. Kolam Renang Khusus Anak

Monkasel tidak hanya menawarkan wisata sejarah, tetapi juga menyediakan fasilitas tambahan yang menyenangkan, termasuk kolam renang khusus untuk anak-anak. Kolam ini dirancang dangkal agar aman bagi anak-anak. Meskipun area ini hanya diperuntukkan untuk berenang, suasana ceria tetap terbangun dari sorak-sorai anak-anak yang bermain di sana.

3. Menyusuri Sungai Kalimas

Selain berenang, pengunjung juga dapat menikmati keindahan Sungai Kalimas dengan menyewa perahu motor. Layanan ini tersedia setiap akhir pekan, termasuk malam hari. Dengan biaya sebesar Rp 20.000, Anda bisa menikmati pemandangan Sungai Kalimas dari atas perahu motor.

4. Menyaksikan Pertunjukan Reog

Jawa Timur dikenal dengan budaya Reog Ponorogo yang kaya, dan Monkasel secara rutin mengadakan pertunjukan Reog Ponorogo setiap akhir pekan, khususnya pada hari Sabtu dan Minggu. Untuk menikmati pertunjukan yang mengesankan ini, Anda hanya perlu membayar tiket masuk sebesar Rp 10.000.

Penutup

Monumen Kapal Selam Surabaya, atau Monkasel, merupakan salah satu ikon wisata sejarah yang memiliki nilai penting bagi kota ini. Monumen ini tidak hanya berfungsi sebagai simbol penghormatan bagi para pahlawan laut Indonesia yang telah berjuang mempertahankan kedaulatan negara, tetapi juga memberikan edukasi yang kaya tentang sejarah militer Indonesia, khususnya peran kapal selam dalam berbagai misi penting. 

Dengan fasilitas yang lengkap, seperti area pameran, kolam renang anak, dan area bermain, serta harga tiket yang terjangkau, Monumen kapal selam menjadi destinasi wisata yang ideal, baik untuk keluarga, pelajar, maupun wisatawan mancanegara yang ingin mengenal sejarah maritim Indonesia lebih dalam.

Baca Lainnya 😉